RSS

AYAH, AKU SUDAH 17 TAHUN!


AYAH, AKU SUDAH 17 TAHUN!

          Oke, 17 tahun. apa yang kamu pikirkan? merayakannya ? pasti. Dapat kado yang banyak? pasti. Tapi apa yang aku fikirkan? aku malah memikirkan, apa Ayah akan ingat hari itu adalah hari istimewaku? aku katakan disini kalau aku iri. Aku iri dengan teman-teman seusiaku yang bisa dekat dengan Ayahnya. yang bisa berbagi cerita dengan Ayahnya. Dan sekali lagi aku katakan bahwa aku iri.

H-2
“Sweetseventeen gue kemarin diajak berlibur loh sama Ayah gue. Kita merayakan bersama-sama di Puncak. Nah, kalau lo mau kado apa dari Ayah lo?”

          Masih teringat ucapan sahabatku itu. Aku sempat terdiam, aku tak kuasa menjawab pertanyaan itu. Sampai akhirnya aku kuatkan untuk menjawab “gue gak minta kado apapun dari Ayah. Tapi.. gue cuma mau merasakan PELUKAN AYAH. Gue cuma berharap Ayah ingat bahwa pada Hari itu, putrinya sudah berusia 17 tahun. Dan semuanya membaik”. Aku berusaha menahan airmataku saat mengucapkan itu. Sahabatku langsung memelukku sambil berkata, “Maafin gue karena nanya ini. Seharusnya gue gak nanya ini ke lo, karena gue tau gimana hubungan lo sama Ayah lo. Dan lo harusnya gak perlu maksain buat jawab pertanyaan gue. Lo juga gak usah nahan airmata lo! Gue ini sahabat lo, gue paham apa yang lo rasain. Menangislah Nah kalau memang lo mau nangis!!! nangis sepuas lo!” Mendengar perkataannya aku tak kuasa lagi menahan airmataku. Aku menangis sejadi-jadinya dipelukannya.  Bukan aku yang menginginkan punya hubungan seperti ini.

H-1
            Setidaknya, aku mau di usiaku yang ke 17 nanti, ada Ayah di samping aku untuk aku berikan kue pertama. Mengucapkan Selamat Ulang tahun dan memelukku. Tapi sepertinya itu hanya mimpi. Jangankan Mengucapkan selamat ulang tahun, mengobrol denganku pun tak pernah.

            Ini H-1 Ulang Tahunku, besar harapanku agar hubungan kita kembali harmonis. Sekian tahun aku telah berusaha menjadi seperti yang Ayah inginkan. Sejak umurku 6 tahun, hingga sekarang, aku selalu mempersembahkan prestasi untuk Ayah dan Ibu. Tapi tak pernah ku mendapat ucapan selamat dari Ayah. Sempat aku bertanya dalam hati, Ayah-ayah lain pun bangga dengan aku, tapi kenapa Ayahku sendiri tidak bangga??? Sampai aku hampir putus asa, dan lelah untuk berprestasi lagi. Untuk apa orang diluar sana bangga denganku, sedangkan Ayah belum bangga? Aku hanya ingin sedikit penghargaan dari Ayah atas diriku ini.
            Aku tidak minta banyak hal di Hari Istimewaku, aku hanya ingin merasakan dipeluk seorang Ayah, bersenda gurau dengan Ayah, berbagi cerita dengan Ayah, bukan hanya merasakan amarah Ayah, dan kebisuan ini. Aku tahu ini adalah caramu mendidikku supaya menjadi seorang yang tidak manja, tidak lemah, tidak cepat puas dengan apa yang telah dicapai, dan terbiasa dengan kehidupan keras. Aku sudah menjadi seperti itu Ayah! Tapi biar bagaimanapun aku ini seorang remaja yang ingin merasakan indahnya masa-masa diusiaku ini.


26 Mei 2013
       Hari ini ada yang bertambah dan ada yang berkurang.
Bertambah, ya aku bertambah usia.
Berkurang, ya jatah umurku di dunia ini semakin berkurang.
Orang bilang "menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa adalah sebuah pilihan".

Hari ini tiba juga aku di usia ini,
Hari di mana aku harus menjadi lebih bijaksana
Hari di mana aku harus menjadi lebih dekat dengan-Mu :')
Hari dimana aku harus bisa menjadi teladan bagi orang lain

            Lihatlah Ayah, sekarang aku sudah 17 tahun. Aku sudah mampu berlari untuk mengejar semua angan dan impian. Jika suatu saat aku terjatuh, aku sudah biasa bangun sendiri tanpa perlu merepotkan mu menggendong ku seperti aku berumur 5 tahun. Aku juga bisa membedakan hal yang baik dan buruk dalam hidup ku. Aku merasa berdiri dan berlari sendiri. Namun ternyata salah, masih ada Tuhan yang selalu mengawasi dan melindungi setiap hambanya…

            Maafkan lah puteri kecilmu ini Ayah, Maafkan lah aku Ayah, aku belum bisa memberikan yang terbaik untukmu. Malam itu ku dengar percakap Ayah dengan Ibu, itu membuatku meneteskan airmata. Ternyata Ayah ingat hari istimewaku. Hanya saja terhalang gengsi diantara kita. Ada yang lebih berharga daripada uang itu, yaitu sebuah pelukan yang ku dambakan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

I handed these feelings to God


Ini rasa apa?
kerap kali membuatku bingung..
kerap kali membuatku merasa aneh..

Setiap ia datang,
aku merasa bahagia
aku merasa grogi
aku merasa berdebar-debar
tiba-tiba sebuah senyuman terbentuk dibibirku

tapi kadang juga,
aku merasa sedih
aku merasa kecewa
aku merasa terluka
tiba-tiba tetes airmata membasahi pipiku

Mengapa seperti itu? Apa penyebabnya?
DIA. ya DIA alasan dari semua itu..
Setiap sujudku tak pernah lupa aku memohon padaNYA untuk diberi kejelasan. Setiap percakapanku dengan Tuhan, do’a yang ku ucap tak pernah lupa aku meminta petunjukNYA tentang rasa ini.
   Ya Tuhan, apa yang sedang aku rasakan?
              Ku serahkan semua padaMu.
          Semua ku kembalikan padaMu, Sang Maha Pemberi Rasa.
Tak hentinya aku memohon, Tolong hapuskan rasa ini bila hanya membuatku semakin terluka. Hilangkan rasa ini bila tak kunjung bersambut. Namun, biarkanlah rasa ini tetap ada jika akan membuatku bahagia. Jagalah rasa ini jika telah Kau siapkan penyambutnya. Jagalah rasa ini agar tidak mengalahkan rasaku padaMu.

          Sampai detik ini, penyambut itu tak terlihat. Tapi kenapa rasa ini masih Kau biarkan terus berkembang? kenapa tidak Kau hilangkan? Aku hanya terus memperjuangkan tanpa tau apakah pantas diperjuangkan. Aku tau Tuhan, semua kehendakMu pasti ada alasan yang jelas dan sudah pasti yang terbaik untuk hambanya. Hanya saja aku tak mengerti mengapa Kau biarkan aku menahan rasa ini? Rasa yang semakin tidak jelas. Aku takut untuk menerjemahkan semua rasa itu. Semakin takut perasaan ini bertumbuh kearah yang tidak kuinginkan.

          Sampai kapan rasa ini akan Kau biarkan tumbuh dihati ini? Tuhan, tolong perjelas semua yang belum jelas.  Sekali lagi aku katakan Tuhan, aku serahkan semua rasa ini kepadaMu, aku titipkan rasa ini diPelukanMu, aku kembalikan semua rasa yang ada dihatiku hanya kepadaMu, karena Engkaulah Sang Maha Pemberi Rasa  :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS