RSS

Menunggu Fajar yang Menghilang




menunggu Fajar yang menghilang
 

Matahari perlahan mulai tenggelam
Aku sadar malam akan mengajak sepi untuk ikut menengelamkan senyumku.
Hari ini telah terlewati.
Hari dimana pada pagi hari aku selalu mencoba mengawali keramahan dan kepedulian untuk dia.
Seperti biasa aku menjalankan rutinitas normal hari ini
Lalu sekarang aku membaringkan tubuh lelah ini berharap untuk segera bisa tertidur.
Sampai hari baru itu akan datang tuk membangunkanku. Bersama matahari baru juga harapan baru.
Saat aku berbaring dimana seisi dunia ini telah menidurkan lelahnya.
Aku terpikirkan tentang dia.
Terkadang aku tersenyum membayangkannya, kadang pula senyum itu berubah jd sebuah tawa kecil, tawa kecil itu berubah menjadi tawa terbahak-bahak.
Aku bergumam pada diriku sendri "ini sudah gila".

Sering pikiran itu membuatku sulit bernapas. Perasaan seperti sedang mencekik leherku.
Perasaan itu seperti mengiyakan air mataku mengalir keluar menjadi tangisan.
Sekali aku mencoba untuk menahan dan melawan perasaan itu, maka sekali itu juga aku kalah.
Entah bagaimana meskipun kedua hal itu (happy & sad) selalu aku lewati tapi tanpa sadar aku sudah menemukan raga ini tertidur dan mimpi-mimpi mulai menemani dan mengantarku sampai hari yang baru datang.

Ketika aku terbangun bersama perasaan dan emosi tadi malam.
Aku menyemangati pagiku dan segera tersenyum
Kemudian aku melihat keluar jendela, walaupun aku tahu kala itu fajar masih berupa hitamnya.
Keyakinan bahwa harapan akan terangnya tak lama lagi muncul seperti kuatnya keyakinanku akan kesempatan dan harapan lain untuk bisa kembali menemukan dia. (suatu saat dan tak kan kupaksakan)

Kemarin, hari ini, besok aku akan tetap mengucapkan "Thanks God".
Terimakasih untuk matahari-Mu yang selalu mengawali hariku, terimakasih karena telah menguatkan aku
Yang terpenting terimakasih untuk masih membuatku menunggu fajar berikutnya.
Karena sampai kapanpun aku akan tetap menunggunya.
Tak peduli berapa lama, aku ingin tetap melihatnya, melihat matahari pagi seperti matanya yang terus meyakinkanku akan harapan itu.
Kau tetap fajarku, kau tetap matahari terbitku dan akan terus menjadi hari baruku.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS