GAGAL? ALHAMDULILLAH!
Gagal.
Satu kata namun banyak yang menakutinya. Satu kata namun banyak yang
mengkhawatirkannya. Banyak orang yang tidak mau mencoba karena takut gagal.
Banyak orang yang tidak mau memulai karena takut gagal. Banyak orang yang tidak
mau bangkit karena takut gagal lagi. Banyak orang yang bersedih karena gagal.
Banyak orang yang rendah diri karena gagal. Bahkan ada orang yang sampai bunuh
diri karena gagal. Astagfirullahaladzim..
Gagal
adalah modal menjadi sukses. Gagal merupakan bagian dari perjalanan hidup.
Gagal adalah kunci keberhasilan. Kegagalan merupakan batu sandungan untuk lebih
berusaha, bersemangat dan tidak mudah menyerah. Kegagalan melatih kesabaran. Kegagalan
menciptakan pilihan-pilihan baru. Mengapa
takut gagal? Toh orang-orang hebat saja pasti pernah mengalami kegagalan,
namun mereka tidak mudah putus asa dan terus mencoba bangkit.
Bagian yang paling baik dari sebuah kegagalan adalah kita
akan dibawa kesebuah jalan yang belum pernah kita temukan sebelumnya. Pintu
baru akan terbuka, hubungan dengan beberapa orang akan bertambah kuat, mungkin
juga sebaliknya. Gagal akan mendorong kita menjadi lebih kreatif.
Mungkin
kita emosi saat mengalami kegagalan, itu hal yang alamiah, manusiawi. Saya rasa
hampir semua orang merasakan kekesalan atau kesedihan ketika menghadapi
kegagalan. Namun ketika gagal, jangan berusaha mencari hal-hal untuk dijadikan
alasan dari kegagalan tersebut. Jangan pula menyalahkan diri sendiri. Nasi
telah menjadi bubur. Tak ada gunanya saling menyalahkan atau menyesali dengan
sangat berlebihan. Silahkan lampiaskan
emosi kita dalam batas-batas wajar. Mungkin dengan menangis,
menangislah! atau dengan pergi kesuatu tempat yang menurut kita nyaman,
pergilah! Namun sampai disitu. Masa depan yang cerah telah menanti kita.
Bangkit dan berjalanlah kembali!
Hari
ini saya mengalami kegagalan dan mungkin mengecewakan orang tua saya. Namun tak
ada gunanya jika saya terus meratapi kegagalan itu. Saat ini yang saya pikirkan
adalah bangkit dan perbaiki semuanya. Saya pernah jatuh, namun dalam sekejap
saya bangkit dan berlari kembali. Kadang saya menemukan jalan buntu ketika
menghadapi masalah, namun saya tidak berhenti berpikir, dan berusaha mencari
solusi-solusi yang baru. Dengan kegagalan, kita dapat mengoptimalkan potensi
kita. Semakin sering kita mengalami kegagalan, otak kita akan semakin sering
dilatih untuk menghadapi permasalahan dan bagaimana mencari jalan keluarnya.
Saya
bersyukur jika saya mengalami kegagalan. Karena dengan kegagalan saya sedang
disiapkan untuk meraih kesuksesan yang lebih besar. Dan saya dilatih untuk
menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Belajar dari sebuah bola, supaya bola dapat
melambung tinggi, ia perlu dijatuhkan ke lantai dengan keras. Saat kita belajar
naik sepeda, lalu kita terjatuh. Kita tahu bahwa tidak mudah untuk berhasil
menaiki sepeda. Saat itulah kita mengetahui bahwa suatu saat badan kita akan
tidak seimbang dan saat itulah kaki kita seharusnya mulai siaga untuk bisa
menapak menahan jatuh.
Percayalah,
ketika kita menghadapi kegagalan, disaat itulah Allah sedang menpersiapkan
suatu hadiah jika kita berhasil melewati kegagalan itu dan kembali bangkit. Sejauh
mana kita siap untuk sukses juga dipengaruhi sejauh mana kita siap untuk gagal.
Saat Allah menempatkan kita didalam sebuah kegagalan, itu berarti Allah tahu
bahwa kita mampu untuk menghadapinya, dan Allah sayang kepada kita. Maka
bersyukurlah ketika kita berada didalam kegagalan :-) Gagal??? Alhamdulillah..
0 komentar:
Post a Comment